September
yang ungu berderai pelan sepanjang malam
Menyirami
daun-daun kalenderku yang mulai kering
Aku
melangkah kedinding membetulkan penanggalan yang tampak miring
“Jangan
gemetar.. aku baik-baik saja.. itu semua cuma perasaan..” kata kalenderku yang
pendiam
Kuhitung
berapa tanggal telah tanggal, berapa pula tinggal tangkai
Sambil
menggigil kalenderku berpesan.. “Jangan mau dipermainkan perasaan.. itu semua
cuma pikiran..”
Kalenderku
suka tertawa membaca catatan yang kutulis dengan tinta merah jingga : Ah..bulan
terlambat datang.. Ah.. bulan datang terlambat..
September
yang ungu kuncup mekar sepanjang malam
Pada
tangkai-tangkai kalenderku yang mulai gersang…
Ps
september2011
pada
pertengahan 2007 dipengaruhi oleh salah satu penulis yang kerap muncul di
Harian Kompas yaitu Joko Pinurbo
Comments (0)
Posting Komentar